Rabu, 05 November 2014

We keep this love in a Photograph :)

"We keep this love in a photograph. We made these memories for ourselves. Where our eyes are never closing.Hearts are never broken.Times forever frozen still. So you can keep me Inside the pocket Of your ripped jeans. Holdin' me closer. 'Til our eyes meet. You won't ever be alone."




Halo, saya adalah pengaggum rahasia, tahukah kamu? gw rasa tidak. ingat malam itu, makan malam hanya BERDUA, yang mungkin tidak terulang lagi itu. tenang.. jangan khawatir saya tidak akan menuntut apapun, namanya juga pengaggum rahasia ya artinya punya rasa kagum (yang luar biasa) secara diam-diam saja. Doa gw selalu yang terbaik untuk kebaikan mu kawan, apapun itu asal berbahagia dan sehat selalu. (kok tetiba curhat, sesekali aja boleh yaaa).

Jadi, itu ceritanya makan Spaghetti nya Bakerzin demi mewujudkan hasrat ingin makan mahal, namun akhirnya tidak terpuaskan karena (menurut saya) lebih enak mie tek-tek atau mie aceh, mohon maklum lidah lokal. tapi yaa, namanya makan sama idola, cabe pun terasa manis. :))

tibalah pada akhir yang harus saya ungkap teruntukmu idola :
"i don't wanna stay airbone indefinitely. i just wanna meet you on the earth and realm of the heart from time to time. and i'll always be there to hear you. Good Luck and Be Happy"

Ok. part melankolisnya untuk posting ini aja ya.  Hahahaha.



Jumat, 31 Oktober 2014

Amazing South Sulawesi, Part II Wisata Air


 
 Anak pantai? sunset hunter? mmm, kenapa tidak. Berada di daratan dikelilingi alam dan laut yang luar biasa indah menginspirasi gw (mungkin informal dikit jadi lebih dekat ya) untuk mengabadikan setiap momennya. Dimulai dari nasib perantau yang tidak punya kampung halaman yang dituju ketika Lebaran 2014, berangkatlah kami menyusuri pesisir pantai barat Sulawesi Selatan untuk mneyambangi sahabat kami yang punya kampung di Sengkang, Wajo. Perjalanan sekitar 5 jam dari Makassar. Begitu menjelang Magrib kami melintasi Kab. Barru yang sepanjang jalannya merupakan bibir pantai, seketika kami memutuskan untuk berhenti sejenak untuk mengabadikan matahari terbenam yang indaah sekali (gambar diatas).
Perjalanan mudik bersama kami cukup menyenangkan, kami selalu disambut dengan makanan laut yang enaaak banget dan mewah banget kalo di Jakarta hitungannya, kepiting, udang, ikan ragam jenis (sejenak melupakan berat badan).  Tujuan laut berikutnya yang kami tuju adalah Wisata Tanjung Pallete. Tempat ini cukup ramai tapi tempatnya cukup kecil karena hanya satu pondok yang menampung seluruh wisatawan, namun untuk cuci mata memang cukup menyegarkan sih. Sayangnya, liburan lebaran kami hanya sekejap mata saja tidak dapat melihat seluruh keindahan yang ada.

Kembali ke kota Makassar tidak menyurutkan niat gw untuk tetap menjadi anak pantai, secara masih ada list pantai di dalam dan pinggiran kota yang harus dikunjungi. Pantai Akarena, yang kata teman saya, merupakan pantai nge-hits untuk couple (sayangnya gw jomblo. hiks), karena suasana pinggir pantai dihiasi lampu, yang gw akui mendukung suasana romantis sih. tapi sekali lagi, sayang kami ini sekumpulan perantau merana. (ngenes).   Jadi untungnya tujuan kami memang mengemis romantika senja, tapi memang menunggu matahari mengucapkan selamat malam pada bumi, dan  memang tidak salah, cukup worth it  kok ditunggu, apalagi untuk foto siluet. Tapiiii, emang sih banyak pedagang di pinggir pantai yang jualan kelapa muda dan makanan keci, bisa bayangkan rasa dan harganya gak rasional aja. ya, itung-itung buat nemenin renungan sore aja boleh lah ya.
 Next, Taman Nasional Bantimurung, sejatinya bukan pantai, melainkan guna melihat habitat para kupu-kupu nan cantik yang sudah langka. tapi tetap gw ambil spotnya deket air terjunnya (tetap ada unsur air, entah kenapa). Tapi emang sepanjang kita berjalan di area taman ini banyak kupu-kupu kecil maupun besar yang bertebangan, indah banget. Suasana di sini pun tenang, dikelilingi lembah yang cukup lebat sehingga udara terasa dingin dan menyejukkan. Tidak hanya air terjun, Taman nasional ini juga menyimpang banyak keragaman hayati mulai dari tumbuhan dan jenis kupu-kupu, ada juga goa panjang yang terletak diatas air terjun itu (gw tidak masuk goa nya sih). ohya, dan airnya jangan ditanya, dingiin banget itu. 

Unsur air berikutnya yang kami kunjungi adalah wisata Malino dan air terjun Takapala. Awalnya, sampai di Malinno (setelah sekitar 3 jam perjalanan panjaaang) yang kami temui adalah jajaran pohon pinus yang indah (cocoknya sih untuk foto prewed) dan alhasil karena hawa dingin kami malah ngopi-ngopi di pondokkan. Setelah puas ngobrol ngalor ngidul, amunisi kopi sudah habis, dan perut memang minta diisi, barulah kami beranjak dari ketenangan pinus. Air terjun itu niat kami selanjutnya, daaan ternyata banyak air terjun disana (beginilah, kalau mau wisata tapi ga ada prepare), sampai lah dengan niat "Allahualam" sampailah ke Air Tejun Takapala, dan untungnya indah. Dengan dasar batu-batu besar dan air terjun yang cukup tinggi membuat manusia terlihat kecil dibawahnya.
Jadi, gw sendiri bingung, nampaknya gw gagal ya menjadi anak pantai ataupun sunset hunter, karena lebih tepatnya wisata ini bertajuk wisata air. Tapi yang perlu diketahui, memang banyak indahnya tanah sulawesi ini kawan, semuanya bergantung bagaimana kita mampu melihat dan menikmatinya.



Rabu, 24 September 2014

Amazing Makassar, South Sulawesi Part 1

Juni - September 2014, saya menghabiskan waktu di Makassar, Sulawesi Selatan. Pengalaman luar biasa yang banyak mengajarkan saya kehidupan, mungkin tidak berat bagi sebagian orang, tapi cukup menguji ketabahan dan akal sehat saya. Beruntung saya tinggal bersama dengan teman-teman yang penuh dengan pengertian dan menghibur, sehingga membuat hari-hari yang berat dapat dilalui dengan kenangan yang tidak kalah luar biasa indah. Pantai Losari pastinya menjadi tempat tujuan utama, tempat paling hits untuk anak muda menikmati pemandangan laut di selat Makassar. Icon-icon dan tulisan-tulisan besar menjadi tempat untuk spot-spot yang cukup bagus untuk berfoto. namun, lagi-lagi yang tidak bisa dipungkiri adalah sunset yang memukau saya, dan seketika saya memutuskan menjadi sunset hunter di tanah sulawesi ini. Tiga bulan menjadi waktu yang cukup panjang untuk mengeksplor makassar terutama dari segi tempat wisata, sejarah, dan tentunya kuliner. Mulai dari Coto nusantara, coto gagak, iga karebosi, dan ikan kepala Sunu (yang katanya hanya ada di Makassar). seluruh kulineri ini sukses untuk menaikkan berat badan, hati-hati. tapi apalah yang perlu dikhawatirkan dalam hidup sesingkat ini, cukup nikmati saja.


Museum Rotterdam, menjadi destinasi berikutnya yang saya ceritakan. museum ini merupakan benteng pertahanan ketika masa penjajahan Belanda di Selat Makassar, tembok besar terlihat melingkari seluruh bangunan tuanya. Menurut saya, lokasi ini seperti kawasan kota tua, namun yang sangat saya sayangkan adalah banyak sekali terdapat coret-coretan di dinding terowongan dan tembok. sedih sekali melihatnya.
Ketika saya berkunjung disana, sedang berlangsung pameran seni untuk anak-anak. saya dan teman-teman pun ikut meramaikan dengan bermain sepak bola demi mendapatkan susu coklat milo gratis. (hahahaha). alangkah baiknya, untuk sering diadakan festival seni atau bersejarah untuk lebih menarik pengunjung.

Museum Kedua yang dikunjungi adalah Museum Balla Tompoa, terletak di kab. Gowa tapi tidak terlalu jauh dari Makassar. Museum ini sangat sepi pengunjung dan sepertinya tidak ada pengelolaan khusus dari pemda nya, karena tidak ada tarif tiket untuk masuk dan sebagainya. Kami mungkin juga sedikit nakal masuk ke museum ini dengan melompati tembok, karena melihat ada anak SMA yang melakukannya, sebagai wisatawan Jakarta yang pada saat itu sungguh terlalu tidak paham area ini, justru mengikutinya (maafkan). Setelah masuk ke dalam area museum, sebetulnya menurut pendapat saya tempat ini masih bisa dijadikan sebagai rumah budaya. semoga saja, pemda dapat mengembangkannya lebih baik ke depannya.

Untuk part 1, saya berbagi foto di ketiga tempat in, masih banyak tempat yang akan coba saya share, sebagai bentuk rasa terimakasih saya terhadap Makassar sehingga saya ingin orang lain juga merasakan dan melihat langsung keindahan dan keberagaman Indonesia ini. Mungkin saya akan membagi cerita soal Makassar menjadi 3 part. semoga kalian terinspirasi. :))