Kamis, 18 Juni 2015

Tjilik Riwut, Palangka Raya

Salam dari sunset di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya

Sudah lama tidak menulis untuk bercerita. mungkin saya akan mulai mengaktifkan lagi blog ini untuk bercerita akan tempat indah yang saya kunjugi atau sekedar penuh dengan moment yang saya ingat. berhubung pekerjaan saya memungkinkan untuk banyak berjalan-jalan di nusantara setidaknya saya ingin berbagi dari sudut keindahan dan kebahagiannya. (halah).

Foto ini diambil pada 18 Juni 2015, awal bulan Ramadhan dan buka puasa pertama saya di tahun ini akan bersama kru dan pesawat garuda dari Palangka Raya - Jakarta. Saya selalu menyukai sunset entah itu dilihat darimanapun Ia diambil. Mungkin akan banyak sunset yang akan saya tunjukkan ya, semoga tidak bosan ya. 

menikmati sunset buat saya, seperti penenangan jiwa seakan Matahari  meyakinkan untuk tak usah kawatir akan apa yang kaualami hari ini, esok Ia akan terbit kemballi memulai hari yang baru. :))

Jumat, 17 April 2015

Cinta Bromo part 1: Madakaripura

Bagaimana tidak jatuh cinta bila kamu disajikan pemandangan seperti ini di depan matamu? Geng petualang dengan jumlah 4 personil (perempuan semua) nekat melesat ke Malang demi mewujudkan melihat Bromo. Dimulai dengan perjalanan menggunakan kereta ekonomi Matarmaja jurusan Pasar Senen - Malang, kami nekat cabut dari kantor sehabis sholat Jum'at dan menuju stasiun kereta api. Bermodalkan baju cap merah kebanggaan kami, layaknya sekelompok cabe-cabe bahagia kami memulai perjalanan pkl. 15.00 Wib. Kami memulai perjalanan masih dengan tenang, belum selfie-selfie atau mengeluarkan gelak tawa yang buat pekak telinga, mungkin karena tempat duduk kami masih terpisah dan belum berhasil melobi penumpang di depan kami untuk menukar tempat duduk. Selepas magrib, sekitar pkl. 19.00 Wib akhirnya kami berhasil mendapatkan tempat duduk yang berhadapan, meskipun ada 1 penumpang (laki-laki) diantara pojok kanan, malang benar nasibnya satu kompartmen itu untuk 5 penumpang. Mulai kami beraksi dengan bergunjing, berselfie, makan, tidur, dan terus berputar.  Hingga akhirnya mas-mas itu pun berkomentar mengenai kami sebelum penderitaannya berkahir, karena blio turun di stasiun Solo.
Tebing Indah Madakaripura

mmm.. kalau dipikir lagi ini masnya mikir kita gimana ya, cabe-cabe baru gede butuh hiburan banget keknya.   Beliau turun, hanya kami berempat. perjalanan masih terasa jauh, tidur, bangun, tidur ternyata belum juga sampai. Akhirnya, pkl. 08.00 Wib kereta memasuki stasiun Malang dan kami pun suda dijemput oleh travel dan langsung membawa gadis-gadis kelaparan ini menuju BAKSO PRESIDENT, tempat makan hits pinggir rel kereta api yang cukup tenar

Mulai lah tour de bromo kami yang sesungguhnya. Tujuan pertama : Air Terjun Madakaripura.
Area wisata menuju lokasi air terjun masih agak jauh, ada sekitar 1 - 2 Km, dengan perjalanan yang cukup terjal melewati bebatuan. Tapi begitu sampai, yang gw lakukan adalah menarik nafas panjang, membentangkan kedua tangan, mengangkat wajah melihat air jatuh layaknya hujan dengan bias cahaya yang sempurna. Bahkan, kata-kata pun sulit menggambarkan suasana yang dapat membuat begitu takjub. Lokasinya yang berada di lembah dengan tebing-tebing yang sangat tinggi menambah nilai eksoktis dan mistis sekaligus ketika berada di tengah fenomena ini. Udara dan air yang sejuk membuat bibir bergetar, tangan berkeriput, dan kulit terasa tersengat tidak akan berarti di tengah keindahan alam itu.

 Usaha naik turun batu, sampai ke tempat air terjun sunggu sangat worth it. sampai-sampai ge harus tiduran, jongkok, dan berbagai macam pose karena frustasi tidak bisa menangkap keindahan sesungguhnya Madakaripura di layar HP maupun kamera. sehingga, foto-foto yang saya pamerkan disini sungguhnya jauh lebih bagus. percayalah!

Indonesia memang indah dan tidak hanya cukup digambarkan dengan kata maupun foto. melihat langsung akan jauh lebih baik karena deskripsi tidak mampu menyampaikan mahakreasi Tuhan yang Indah.

Visit Indonesia! Next Mount Bromo :))